Laman

Rabu, 12 Mei 2010

Pacaran Menurut Islam


PACARAN MENURUT ISLAM
Oleh : Nasrul Annas
Telah kita ketahui bersama bahwa pada zaman sekarang hubungan cinta antara pemuda dan pemudi telah banyak yang melampaui batas, mereka mengganggap bahwa pacaran merupakan suatu kebutuhan manusia, memang kata itu benar tapi yang menjadi kesalahan besar, mereka salah mempresepsikan dan mengaplikasikan tentang makna cinta itu sendiri.
Banyak yang beranggapan bahwa hubngan intim yang dilakukan kawula muda-mudi merupakan hal yang biasa, akan tetapi pada hakikatnya perbuatan yang diluar nikah tersebut dilakukan malah akan menumbuhkan benih permusuhan dan dan kehancuran pada mahligai cinta yang telah mereka bangun. “ah....bohong” itulah jawaban mereka yang dilontarkan ketika mendengar pendapat diatas, mereka pungkiri pendapat diatas karena mereka masih ingin mempertahankan hawa nafsu mereka, ya begitulah presepsi kawula muda pada akhir zaman sekarang.
Rasulullah bersabda:
" Telah tertulis atas anak adam nasibnya dari hal zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tak dapat tidak. Zinanya mata adalah melihat, zina telinga adalah mendengar, zina lidah adalah berkata, zina tangan adalah menyentuh, zina kaki adalah berjalan, zina hati adalah ingin dan berangan-angan. Dibenarkan hal ini oleh kelaminnya atau didustakannya."
Wahai saudaraQ sekalian mari kita interopeksi diri, kita tanggapi hadist diatas dengan kepala dingin, dari pernyataan hadist diatas dapat kita simpulkan bahwa perbutan zina tidak hanya dimaknai dalam berhubungan intim, tapi seluruh anggota anggota jasad kitapun dapat melakukan zina, mata kita dapat melakukan zina ketika kita melihat hal-hal yang di haramkan oleh Allah, telinga kita dapat melakukan zina ketika mendengar hal-hal yang dimurkai Allah, teling kita melakukan zina ketika mendengar hal-hal yang tidak semestinya kita dengar, kaki kita berzina ketika melangkah ke jalan yang di murkai Allah, hati kita melakukan zina ketika berangan-angan tentang hal yang diharamkan Allah.
Begitu juga dalam hal berpacaran, pacaran merupakan suatu proses ketidakpuasan sampai berujung pada pembuktian cinta, mari kita lihat proses terjadinya pacaran secara umum yang terjadi pada seseorang:
1. Perjumpaan pertama dan belum saling kenal. Kemudian berkenalan baik inisiatif dirinya sendiri maupun melewati orang lain, perkenalan ini terjadi karena ada rasa yang sangat berbeda, hati yang menggebu-nggebu dengan rasa yang tak bisa ditahan, pada fase ini mata dipergunakan sebagai juri, memandang postur tubuh dan lain sebagainya sampai dengan masuk kriteria yang diinginkan. Jantung yang terus berdebar membuat si dia sulit untuk dilupakan, karena rasa yang ingin selalu dekat dengannya, hanya satiu pertanyaan yang mengelilingi dipikirannya yaitu “apakah dia juaga mencintiku ?”. jika bertemu dengan si dia ingin selau memandang berlama-lama dengan dilingkupi rasa rndu yang mendalam.
2. Pengungkapan isi hati, pada fase ini terjadi pengungkapan kata “I love u”, begitu bahagia rasanya ketika si dia menerima cintanya, tak bisa diungkapkan dengan kata-kata rasa bahagia yang dirasakan, saling curhat, bertukar cerita, dan janji gombal sehidup semati terjadi pada fase ini nge-date, malming, kencan, berdua-duaan, bersentuhan, pegang tangan, bahkan berciuman bisa dan mungkin terjadi pada fase ini.
3. Pembuktian rasa cinta. Pada fase ini hubungan antara kedua insan semakin erat, perasaan yang semakin menggelora serasa sulit untuk menolak ajakan sang kekasih “buktikan cintamu sayangku”, pada tahap ini hubungan intimpun dapat terjadi Na’udzu billah ...........

Begitulah akhirnya kedua belah pihak terjerumus kedalam nafsu sahwat, hati mereka telah dikerumuni oleh iblis. Jalan bersama, bergandengan tangan, cubit genit, pelukan kasih, bercanada tawa dengan bergelayutan. Kunjungan kesatu sangat berkesan, kunjungan ke seratus bahkan keseribu tinggal rasa bosan. Segalanya telah diberikan putri kepada sang raja sekarang sang raja tak mau bertanggung jawab dan meningglakan sang putri, begitu malang nasib si putri....
Wahai para muslimah sejati !!!!, jangan teruskan lamuananmu akan cinta suci, cinta sejati bukan didapat dengan cara berpacaran, coba renungkan kembali wahai para muslimah yang sekarang masih bergelimang dalam asmara berpacaran atau para pemuda yang suka gonta-ganti pasangan. Coba jawab pertanyaan saya denagan hati juur dan renungkan jika kau masih mengumbar hawa nafsumu. Apakah kamu dapat berlaku jujur tentang adegan yang kamu lakukan swaktu berpacaran dengan si A, B, samapi dengan Z, untuk kamu ceritakan kepada pasangan suami atau istrimu yang sesunggunhnya?. Ketika kamu di suruh memilih untuk mempunyai pasangan orang yang suka berpacaran atau orang yang kukuh akan syariat agama mana yang kamu pilih?. Bagaimana jika kamu mengetahui istri atau suamimu berpacaran dengan orang lain tanpa ikatan yang sah?. Dan ketika kamu mempunyai seorang anak apakah kamu rela anakmu berpacaran?. Jawaban ada pada hatimu masing-masing..............renungkanlah!!!!!!!.

1 komentar: